Blogger Template by Blogcrowds

^_^ WELLCOME ^_^

Selamat Datang...Sugeng Rawuh...
di BLOGGER pertamaku....
ini adalah artikel tentang e-lerning yang di fokuskan kepada materi kuliah tentang Konsep Teknologi Informasi

terima kasih sudah berkunjung di alamat link ini...

Satelit multifungsi Korea Selatan




Menristek Korsel dan Institut Riset Antariksa Korea (KARI) menerima gambar-gambar dari kamera-kamera beresolusi tinggi dari Arirang-2, tulis berita dari english.hani.co.kr, akhir Agustus lalu.
Foto-foto termasuk Gunung Baekdu, puncak tertinggi di Semenanjung Korea, garis pantai dan bandara Afrika Selatan Cape Town, dan bandara internasional San Francisco.
"Gambar-gambar ini diperoleh lebih cepat dari jadwal, dan kami puas dengan kualitas yang dihasilkan sepanjang uji coba ini," kata Paik Hong-yul, pimpinan KARI, dalam sebuah jumpa pers begitu menerima foto-foto itu.
Arirang-2 mengitari bumi 14,5 kali setiap hari, 685 km di atas permukaan bumi. Kamera dimuat dalam satelit memiliki resolusi satu meter per segi, yang berarti bahwa sebuah area dengan ukuran itu dapat ditampilkan dengan satu pixel. "Dengan melakukan adjustment, kita akan dapat menerima gambar terbaik."
Satelit tertua seperti Arirang-1 dapat mengambil gambar dengan ukuran pixel 6,6 meter persegi. Lee Ju-jin, dari divisi satelit KARI, mengatakan bahwa sebuah bus dapat dikenali dari sebuah foto satelit Gunung Baekdu.
KARI direncanakan untuk menjual foto-foto satelit mulai tahun depan. KARI sendiri telah meneken kontrak dengan berbagai perusahaan di Amerika Serikat, Perancis, dan Timur Tengah. Sebuah foto dengan area 15 km persegi dikenakan biaya 10.000 dolar AS. Satelit sendiri akan beroperasi selama tiga tahun, dan akan menghasilkan keuntungan total 54 juta dolar AS, sesuai dengan prakiraan KARI.
Meskipun durasi operasional Arirang-2 tiga tahun, namun Paik menambahkan bahwa "Arirang-2 dapat hidup di ruang angkasa lebih dari lima tahun." (bj)

Malaysia Siapkan Proyek Jutaan Dolar Lacak Migrasi Penyu dengan Satelit



Jumat, 14 Juli 2006
Buana Katulistiwa-Negara bagian Malaysia kini tengah mempersiapkan studi satelit jutaan dolar AS untuk melacak migrasi penyu. Proyek senilai 1,35 juta dolar AS akan dilakukan di pantai negara bagian Terengganu, sebuah pulau dan pantai eksotis di Malaysia.
Harian The Star, Jum’at mengutip pernyataan Mohamad Jidin Shafee, pejabat eksekutif di Terengganu mengatakan studi ini akan meliputi beberapa jenis penyu, terutama jenis yang sudah mengalami pengurangan jumlah.
“Latihan untuk instalasi transmitter untuk studi migrasi diharapkan akan dilaksanakan pada September ini,” katanya kepada Star.
Terengganu mengadakan studi serupa tahun lalu, dengan memasang transmitter kepada empat penyu untuk mempelajari pergerakan penyu-penyu itu setelah bertelur. Studi ini menunjukkan bahwa penyu-penyu bermigrasi ke Vietnam, Filipina dan Indonesia setelah bertelur di Terengganu, kata Mohamad.
Dalam studi baru, para petugas akan memasang transmitter pada penyu-penyu pada lokasi yag sama yang dipilih tahun lalu, Kemaman, untuk melihat kemana penyu-penyu itu pergi tahun ini.
Para pemerhati lingkungan telah menyerukan terjadinya penurunan dramatis penyu-penyu di Terengganu, dari 10.000 yang tercatat setiap tahun pada tahun 1960-an. Tahun lalu hanya satu penyu berkulit punggung yang kembali, yang dianggap seagai ancaman keberadaan penyu-penyu di Terengganu. Dan untuk pertama kali dalam sejarah, tidak satupun dari jenis spesies lainnya – Olive Ridley dan Hawksbill – yang mendarat pada lokasi kebiasaannya. (bj)

0 komentar:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda